Letak Geografis
Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu.
Majapahit adl sebuah kerajaan kuno di Indonesia yg pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adl kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.
Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu.
Majapahit adl sebuah kerajaan kuno di Indonesia yg pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adl kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.
Sejarah
Terbentuknya Kerajaan Majapahit
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
Sejarah Kerajaan Majapahit
Ha terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit
dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh para sejarawan adl Pararaton
- Kitab Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam
bahasa Jawa Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan
Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk
Majapahit. Sementara itu Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis
pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa
itu hal yg terjadi tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa
Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara
lain.
Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut
dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur
non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua
naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi memiliki arti supernatural dalam
hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian banyak pula sarjana yg
beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima krn sejalan
dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus daftar penguasa dan keadaan kerajaan
yg tampak cukup pasti.
Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit
Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya
dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling
kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan
penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yg bernama Meng
Chi ke Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa kerajaan
Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan utusan
tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu
memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu Jayakatwang
adipati Kediri sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja
Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg
datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka
hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit yg nama
diambil dari buah maja dan rasa “pahit” dari buah tersebut.
Ketika pasukan Mongolia tiba Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk
bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol
sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukan secara kalang-kabut krn
mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir
mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau mereka harus
terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.
Tanggal pasti yg digunakan sebagai tanggal
kelahiran kerajaan Majapahit adl hari penobatan Raden Wijaya sebagai
raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa
Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya
Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun
pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih
Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya
raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah
kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu
dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Anak dan penerus Wijaya Jayanegara adl penguasa yg
jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat lemah”.
Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri
Rajapatni seharus menggantikan akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan
diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana
Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana
kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di daerah
tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun 1350.
Ia diteruskan oleh putra Hayam Wuruk.
Kejayaan Kerajaan Majapahit
Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari
tahun 1350 hingga 1389. Pada masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn
bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364)
Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377 beberapa tahun setelah
kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang
menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit
lain adl Adityawarman yg terkenal krn penaklukan di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah
kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi
kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina. Namun
demikian batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan
tersebut tampak tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi
terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh
raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian
selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta-duta ke Tiongkok.
Keruntuhan Majapahit
Sesudah mencapai puncak pada abad ke-14 kekuasaan
Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi perang saudara (Perang
Paregreg) pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana.
Demikian pula telah terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun
1450-an dan pemberontakan besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada
tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau
candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adl
tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka
atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah kemakmuran bumi”.
Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala tersebut adl gugur
Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.
Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan
para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan
awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada
saat bersamaan sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam
yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian barat nusantara.
Catatan
sejarah dari Tiongkok Portugis
(Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi
perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati
Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.
Sistem Perekonomian Majapahit
Sistem Perekonomian Majapahit
Majapahit merupakan negara agraris dan
sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi
pedagang dari India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun
berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.
Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok
komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua
sedangkan komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan
barang dari besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam
dan tembaga. Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari
Italia yg mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa
penuh dgn perhiasan emas perak dan permata.
Kebudayaan Majapahit
Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal
dgn perayaan besar keagamaan yg diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa
dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit dan raja
dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.
Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada
masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli menggunakannya. Candi-candi
Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn memanfaatkan getah tumbuhan
merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yg
masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan
Mojokerto.
Struktur Pemerintahan Majapahit
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan
susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak
struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan
sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang
otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam
melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat dekat raja memiliki
kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di
bawah antara lain yaitu:
- Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
- Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
- Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
- Dharmma-upapatti para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang
pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat
ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg bersama-sama raja dapat ikut
melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula semacam dewan
pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak saudara raja yg disebut Bhattara
Saptaprabhu.
Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja
daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa merupakan saudara atau kerabat
dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan penyerahan
upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah masing-masing. Dalam Prasasti Wingun
Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah
bawahan yg dipimpin oleh seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan
tersebut yaitu:
- Kelinggapura
- Kembang Jenar
- Matahun
- Pajang
- Singhapura
- Tanjungpura
- Tumapel
- Wengker
- Daha
- Jagaraga
- Kabalan
- Kahuripan
- Keling
Raja-raja Majapahit
Berikut adl
daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan
antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana
yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg memecahkan keluarga kerajaan
Majapahit menjadi dua kelompok.
- Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
- Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
- Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
- Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
- Wikramawardhana (1389 - 1429)
- Suhita (1429 - 1447)
- Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
- Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
- Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
- Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
- Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
- Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
- Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit
Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa
lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.
Kesultanan-kesultanan Islam Demak Pajang dan Mataram
berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke
Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui Kertabhumi; pendiri
Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak
Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum ia
melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung
oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota
Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg
berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering
kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan
legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus
mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri
mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.
Para penggerak nasionalisme Indonesia modern
termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20
telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia.
Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat
ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia
menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali
dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk
kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan
perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara
Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau
Jawa.
Majapahit memiliki pengaruh yg nyata dan berkelanjutan
dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo)
berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah
menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura
dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.
Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan pelestarian dan penyebaran teknik
pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris
mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris
pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg
ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris
sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa
ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di bagian barat. Selain
keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Meskipun tak ada bukti tertulis banyak perguruan
pencak silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman
Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga
memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.
Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yg
terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak henti-henti bagi para
seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di Indonesia. Berikut adl
daftar beberapa karya seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa
tersebut.
- Serat Darmagandhul sebuah kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai umat Islam.
- Serial “Mahesa Rani” karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
- Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga.
- Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
- Strip komik “Panji Koming” karya Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
- Sandyakalaning Majapahit (1933) roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
- Kemelut Di Majapahit roman sejarah dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
- Zaman Gemilang (1938/1950/2000) roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
- Senopati Pamungkas (1986/2003) cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
- Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
- Gajah Mada (2005) sebuah roman sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
- Tutur Tinular suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara.
- Saur Sepuh suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal 1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dgn Majapahit pula.
- Walisongo sinetron Ramadhan tahun 2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di zaman Sultan Trenggana.
bukti-bukti perkembangan kebudayaan di kerajaan
Majapahit dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berikut ini :
Candi :
Antara lain candi Penataran (Blitar), Candi Tegalwangi dan candi Tikus
(Trowulan).
Sastra :
Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi
Sastra Zaman Majapahit Awal
Sastra Zaman Majapahit Awal
- Kitab Negarakertagama, karangan Mpu Prapanca
- Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular
- Kitab Arjunawiwaha, karangan Mpu Tantular
- Kitab Kunjarakarna
- Kitab Parhayajna
Sastra Zaman
Majapahit Akhir
- Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan yang ditulis dalam bentuk gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain :
- Kitab Prapanca, isinya menceritakan raja-raja Singasari dan Majapahit
- Kitab Sundayana, isinya tentang peristiwa Bubat
- Kitab Sarandaka, isinya tentang pemberontakan sora
- Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe
- Panjiwijayakrama, isinya menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja
- Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Keraton Majapahit ke Gelgel dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa.
- Kitab Usana Bali, isinya tentanng kekacauan di Pulau Bali.
Selain
kitab-kitab tersebut masih ada lagi kitab sastra yang penting pada zaman
Majapahit akhir seperti Kitab Paman Cangah, Tantu Pagelaran, Calon Arang,
Korawasrama, Babhulisah, Tantri Kamandaka dan Pancatantra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar